Label

Blog ini berisi mwteri pelajaran Bahasa Indonesia, Artikel di bidang Linguistik dan Sastra Indonesia, Problematika Dunia Pengajaran Sastra Indonesia dan masih banyak lagi

Minggu, 22 November 2009

Kalimat Efektif

Dalam bahasa Indonesia dikenal adanya istilah kalimat efektif dan kalimat tidak efektif.  Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki daya informasi yang tepat dan baik (apa yang disampaikan oleh pewicara sesuai dengan apa yang diterima dengan baik oleh mitra wicara. Sederhananya kalimat efektif adalah kalimat yang dapat diterima oleh lawan wicara dengan baik. Sebaliknya kalimat yang tidak efektif adalah kalimat yang disampaikan  oleh pewicara namun informasi di dalamnya tidak dapat diterima oleh lawan bicara.

Kalimat dinyatakan efektif apabila sesuai dengan kaidah dalam bahasa Indonesia. Berikut merupakan unsur-unsur kalimat efektif:

1.      Kesepadanan struktur bahasa dengan cara/jalan pikiran yang logis.

2.      Keparalelan bentuk bahasa yang dipakai untuk tujuan tertentu.

3.      Ketegasan penghimpunan pikiran utama.

4.      Kevariasian dalam menyusun kalimat (kalimat panjang –kalimat pendek).

5.      Kehematan dalam pilihan kata.

6.      Kesejajaran klausa dan struktur kalimat.

Contoh:

1.      Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat :

-    Sejak dari usia delapan tauh ia telah ditinggalkan ayahnya.

(Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.)

-    Hal itu disebabkan karena perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan.

(Hal itu disebabkan perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan.

2.       Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat :

-    Menurut berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah.

(Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah. / Menurut berita yang saya dengar, kurikulum akan segera diubah.)

3.      Penggunaan imbuhan yang kacau

-        Ia diperingati oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya.

(Ia diperingatkan oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya.

-       Operasi yang dijalankan Reagan memberi dampak buruk.

(Oparasi yang dijalani Reagan berdampak buruk)

4.        Kalimat tak selesai :

-       Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial yang selalu ingin berinteraksi.

(Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial, selalu ingin berinteraksi.)

-       Rumah yang besar yang terbakar itu.

(Rumah yang besar itu terbakar.)

5.        Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku :

-       Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk.   

    (Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.)

-          Gereja itu dilola oleh para rohaniawan secara professional.

(Gereja itu dikelola oleh para rohaniwan secara professional.)

6.        Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’ :

-          Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik.

(Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik.)

-          Rumah sakit di mana orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.

(Rumah sakit tempat orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.)

7.         Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat :

-          Seorang daripada pembatunya pulang ke kampung kemarin.

(Seorang di antara pembantunya pulang ke kampung kemarin.)

-          Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar daripada pengawasannya.

(Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar dari pengawasannya.)

8.      Pilihan kata yang tidak tepat :

-    Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan waktu untuk berbincang bincang dengan masyarakat.

(Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan masyarakat.)

-    Bukunya ada di saya.

(Bukunya ada pada saya.)

9.      Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti :

-          Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk memulai pembicaraan damai antara komunis dan pemerintah yang gagal.

(Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk memulai kembali pembicaraan damai yang gagal antara pihak komunis dan pihak pemerintah.

-          Sopir Bus Santosa yang Masuk Jurang Melarikan Diri

Judul berita di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang dimaksud Santosa? Nama sopir atau nama bus? Yang masuk jurang busnya atau sopirnya?

10.  Pengulangan kata yang tidak perlu :

-          Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku setahun.

(Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku.)

-          Film ini menceritakan perseteruan antara dua kelompok yang saling menjatuhkan, yaitu perseteruan antara kelompok Tang Peng Liang dan kelompok Khong Guan yang saling menjatuhkan.

(Film ini menceritakan perseteruan antara kelompok Tan Peng Liang dan kelompok Khong Guan yang saling menjatuhkan.)

11.  Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah :

-          Dokter itu mengatakan kalau penyakit AIDS sangat berbahaya.

(Dokter itu mengatakan bahwa penyakit AIDS sangat berbahaya.)

-          Siapa yang dapat memastikan kalau kehidupan anak pasti lebih baik daripada orang tuanya? 

(Siapa yang dapat memastikan bahwa kehidupan anak pasti lebih baik daripada orang tuanya?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar